Bentuk Dasar : Lingkaran bulat penuh
Warna Dasar : Hitam, warna lukisan putih
Lukisan isi :
1. Bunga Melati : Daun kelopak tiga berbentuk trisula, senjata berujung tiga, melambangkan TRISULA
2. Nyala Api : Berujung 2 melambangkan DWIMARGA
3. Sinar : memancar kearah lima penjuru, melambangkan PANCASILA.
MAKNA LAMBANG
Bahwasanya dalam tugas nasional membentuk manusia Pancasila sejati yang rasa, karya, siptanya selalu siap dibaktikan kepada Tuhan, Nusa dang Bangsanya sebagai tersimpul dalam Trisula.
“Rasa, Karsa, Cipta, Bakti” Pawyatan daaha menetapkan tiga sarana pendidikan :
Didikan kepribadian
Didikan kebudayaan dan
Didikan kemasyarakatan dalam keseimbangan yang seadil-adilnya.
Di dalam pelaksaan Triwyata ini “Pawyatan Daha” menempuh 2 jalan titian pendidikan Dwimarga :
Jalan ajakan yang sejauh mungkin memberi kesempatan kepada anak didik dengan kesadaran sendiri melaksanakan kegiatan-kegiatan Triwyata yang dihadapkan.
Jalan bimbingan yang secara postif membawa setiap anak didik ke arah sasaran pendidikan “Pawyatan Daha” apabila jalan pertama tak dapat ditempuh.
Bahwasanya pendidikan adalah tugas mulia laksana cahaya penyuluh yang terus menerus memencarkan sinar didalam kegelapan.
Bahwasanya pendidikan adalah masalah hidup yang tak kenal batas, waktu dan tempat,setiap kehidupan selalu mengikuti perputaran dinamika masa bagaikan jantra laku matahari, terbit disebelah timur, memuncak pada ketinggian zenitnyauntuk terbenam disebelah barat. masalah pendidikan tak kenal henti dan tak akan ada habisnya dalam lingkaran jantra “Purwa Madya Wasana Kehidupan”.
Bahwasanya kehidupan Pawyatan Daha sendiri hendaklah belangsung abadi dalam kehidupan Nusa dan Bangsa Indonesia.Bentuk Dasar : Lingkaran bulat penuh
Warna Dasar : Hitam, warna lukisan putih
Lukisan isi :
1. Bunga Melati : Daun kelopak tiga berbentuk trisula, senjata berujung tiga, melambangkan TRISULA
2. Nyala Api : Berujung 2 melambangkan DWIMARGA
3. Sinar : memancar kearah lima penjuru, melambangkan PANCASILA.
MAKNA LAMBANG
Bahwasanya dalam tugas nasional membentuk manusia Pancasila sejati yang rasa, karya, siptanya selalu siap dibaktikan kepada Tuhan, Nusa dang Bangsanya sebagai tersimpul dalam Trisula.
“Rasa, Karsa, Cipta, Bakti” Pawyatan daaha menetapkan tiga sarana pendidikan :
Didikan kepribadian
Didikan kebudayaan dan
Didikan kemasyarakatan dalam keseimbangan yang seadil-adilnya.
Di dalam pelaksaan Triwyata ini “Pawyatan Daha” menempuh 2 jalan titian pendidikan Dwimarga :
Jalan ajakan yang sejauh mungkin memberi kesempatan kepada anak didik dengan kesadaran sendiri melaksanakan kegiatan-kegiatan Triwyata yang dihadapkan.
Jalan bimbingan yang secara postif membawa setiap anak didik ke arah sasaran pendidikan “Pawyatan Daha” apabila jalan pertama tak dapat ditempuh.
Bahwasanya pendidikan adalah tugas mulia laksana cahaya penyuluh yang terus menerus memencarkan sinar didalam kegelapan.
Bahwasanya pendidikan adalah masalah hidup yang tak kenal batas, waktu dan tempat,setiap kehidupan selalu mengikuti perputaran dinamika masa bagaikan jantra laku matahari, terbit disebelah timur, memuncak pada ketinggian zenitnyauntuk terbenam disebelah barat. masalah pendidikan tak kenal henti dan tak akan ada habisnya dalam lingkaran jantra “Purwa Madya Wasana Kehidupan”.
Bahwasanya kehidupan Pawyatan Daha sendiri hendaklah belangsung abadi dalam kehidupan Nusa dan Bangsa Indonesia.
Bahwasanya dalam mengemban amanat kehidupan ini setiap warga “Pawyatan Daha” hendaknya bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab disertai rasa cinta kasih yang suci, serta kesederhanaan jiwa dan raga, laksa bunga melati, yang putih dan bersih tumbuh disetiap saat dan disembarang tempat, meskipun keindahan dan keharuman baunya selalu dibutuhkan dalam purwa madya dan wawasan kehidupa, Sepi ing pamrih rame Ing Gawe dalam wadah kekeluargaan dengan jiwa Gotong Royong.